Tulisan ini menarik untuk diangkat, karena penulis ingin
membagi informasi bahwa Papua memiliki potensi yang sangat besar dan masih
belum banyak yang dikelola secara baik. Mungkin sedikit berlebihan, namun jika
mengutip lagu yang dipopulerkan oleh Edo Kondologit, yang salah satu bagian
liriknya berbunyi “Tanah Papua tanah yang kaya, surga kecil jatuh ke bumi, Seluas
tanah sebanyak madu, adalah harta harapan” rasanya ini bukan pernyataan lirik
lagu semata, karena Tanah Papua yang kaya bukanlah sebatas lagu saja tapi
kenyataan.
Jika memandang Papua, kebanyakan dari kita
berpikir bahwa Papua kaya akan hutannya, minyak, gas ataupun bahan tambang
lainnya. Dalam tulisan ini, penulis sedikit membagikan informasi tentang
kekayaan Papua yang belum banyak diangkat namun menarik untuk dibagikan, yaitu Potensi
ikan air tawar di distrik Mamberamo Hilir,
Kabupaten Mamberamo Raya.
Potensi ikan air tawar di Kabupaten Mamberamo
Raya sangat melimpah. Potensi ini ditunjang dengan keberadaan Sungai Mamberamo
yang membentang dari selatan ke utara yang membelah wilayah Kabupaten Mamberamo
Raya. Dari sekian banyak jenis ikan air tawar, salah satunya adalah mujair yang
dikenal dengan nama latin Tilapia mossambica.
Ikan mujair memiliki prospek pasar yang
menjanjikan sebab kebutuhan konsumen akan ikan air tawar terus meningkat. Berdasarkan
pengalaman penulis di Kota Manokwari, trend mengkonsumsi ikan mujair baik dalam
bentuk dibakar atau digoreng terus mengalami peningkatan. Mungkin diperlukan
data yang akurat untuk membuktikan pernyataan ini, namun sepintas jika melihat beberapa
warung makan yang menyajikan menu lalapan ikan mujair tampak selalu dipadati
pengunjung baik untuk makan siang ataupun makan malam.
Ikan Mujair Bakar yang dijual di warung (Lokasi : Jayapura)
Dari diskusi penulis dengan pemilik warung
(Pantura 2) di Manokwari, diperoleh informasi bahwa stock ikan mujair yang
selama ini dijual berasal dari Makasar dan Surabaya. Pada waktu tertentu, stok
ikan mujair dapat mengalami kelangkaan. Pada bulan Febuari 2013 diketahui bahwa stok ikan mujair di Manokwari
menjadi sangat terbatas. Akibat keterbatasan stok ikan mujair, terpaksa pemilik
warung menjual ikan gurami. Namun demikian cita rasa ikan mujair dan ikan
gurami jauh berbeda, walaupun keduanya tetap merupakan jenis ikan air tawar.
Klasifikasi harga ikan mujair lalapan pada
warung ketika mengalami kelangkaan stok dibedakan atas 2, yaitu mujair biasa
dan super. Mujair biasa dihargai Rp. 25.000-35.000 per porsi, sedangkan klas
Super dihargai dengan kisaran Rp. 35.000-45.000,-. Pada waktu-waktu sebelumnya,
dimana ketersediaan ikan mujair masih cukup banyak, klasifikasi ukuran mujair
untuk ukuran biasa rata-rata mencapai 300-500 g dengan harga per porsi Rp
20.000,-, sedangkan ukuran super dapat mencapai 1000 g dengan ukuran panjang
35-40 cm dihargai Rp. 30.000 per porsi.
Info dari pemilik warung bahwa keterbatasan stok
ikan mujair disebabkan karena kurangnya suplay dari luar. Sumber ikan mujair
untuk wilayah Papua (terlebih khusus Manokwari) berasal dari Surabaya dan
Makasar. Dugaan sementara penulis bahwa keterbatasan stok ikan di Manokwari
juga dipengaruhi oleh factor iklim terutama tingginya curah hujan. Curah hujan
yang tinggi menyebabkan kolam pembudidayaan ikan mujair mengalami kebanjiran
sehingga petani ikan terpaksa harus memanen lebih awal walaupun belum saatnya
untuk dipanen. Tingginya curah hujan dan cuaca yang tidak menentu juga cendrung
menghambat arus transportasi barang dari Jawa ke Papua-terlebih khusus
Manokwari, demikian juga arus transportasi untuk mengangkut ikan mujair dari
Surabaya dan Makasar ke Manokwari. Stok
ikan mujair yang biasanya berasal dari supplier di Manokwari dalam bentuk ikan
beku, namun di berbeda dengan Jayapura dimana Ikan Mujair ditempatkan dalam
akuarium dan pembeli dapat memilih langsung ikan segar yang akan dibakar atau
digoreng.
Berbicara stok ikan air tawar, terutama
mujair, penulis ingin sedikit membagi informasi tentang potensi ikan mujair di
salah satu daerah di Papua, yaitu Kabupaten Mamberamo Raya. Potensi perikanan
di Kabupaten Mamberamo Raya cukup menjanjikan. Tidak semua daerah di Mamberamo
Raya memiliki potensi perikanan air tawar yang melimpah, namun diketahui bahwa
beberapa distrik terutama distrik yang berada di derah pesisir dan juga kampung-kampung
yang berada di daerah pinggiran sungai memiliki potensi ikan air tawar yang
sangat menjanjikan.
Potensi Perikanan Air Tawar di Distrik Mamberamo Hilir
Salah satu distrik dengan potensi ikan
air tawarnya adalah distrik Mamberamo Hilir. Distrik ini memiliki luas wilayah mencapai 2.633,38 Km²
yang memiliki 8 kampung yaitu Trimuris, Baudi (Trimuris
II), Bagusa, Swaseso, Kapeso, Warembori dan Yoke. Ibu kota distrik Mamberamo Hilir terletak di
kampung Trimuris.
No comments:
Post a Comment